Selasa, 29 April 2014

(Tulisan 3) Teori Perbedaan Karangan

Pengertian Karangan
Karangan merupakan karya tulis dari hasil kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan,ide,pikirian yang disampaikan melalui bahasa tulis kepada pembaca yang mudah dipahami.

Tahapan Menyusun Kerangka Karangan
a. Mencatat gagasan
b. Mengatur urutan gagasan
c. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab
d. Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap
e. Mengembangkan kerangka karangan

Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap (Keraf, 1994: 149). Adapun langkah-langkah untuk menyusun karangan tersebut, yaitu sebagai berikut :
1) Menentukan tema dan judul
Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan dan menyangkut pada permasalahan yang diangkat. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan, dan lebih pada penjelasan awal isi karangan yang akan ditulis.
2) Mengumpulkan bahan
Sebelum menulis diperlukan bahan untuk menunjukkan eksistensi tulisan seperti mengumpulkan ide dan inovasi. Banyak cara mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara sesuai dengan tujuan penulisannya.
3) Menyeleksi bahan
Setelah ada bahan maka perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis.
4) Membuat kerangka karangan
Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.

Ciri-Ciri Karangan yang Baik
Menurut  Tarigan (1985:6) karangan yang baik adalah karangan yang mencerminkan kemampuan pengarang untuk menggunakan nada yang serasi, karangan yang mencerminkan pengarang mampu menyusun karangan secara utuh dan tidak samar-samar dan dapat meyakinkan pembaca.
Berikut ini merupakan ciri-ciri karangan yang baik, yaitu :
a) Jelas
Suatu karangan harus mempunyai kejelasan agar karangan lebih mudah dipahami dan jelas untuk dibaca oleh si pembaca.
b) Kesatuan dan Organisasi
Kesatuan tampak pada setiap kalimat penjelas yang logis dan mendukung ide utama paragraf, sedangkan organisasi tampak dari posisi kalimat yang tepat pada tempatnya dengan kata lain kalimat tersebut tersusun secara urut dan logis.
c) Ekonomis
Ciri ekonomis berkaitan erat dengan soal koefisienan, baik waktu maupun tenaga. Kedua koefisienan itu sangat diperlukan oleh pembaca di dalam menangkap isi yang terkandung dalam sebuah karangan.
d) Pemakaian  bahasa yang dapat diterima
Pemakaian bahasa sangat mempengaruhi tingkat kejelasan suatu karangan. Pemakaian bahasa dalam suatu karangan harus mengikuti kaidah bahasa yang ada, baik menyangkut kaidah pembentukan kalimat (sintaksis), kaidah pembentukan kata (morfologi), kaidah ejaan yang berlaku, kaidah peristilahan maupun kaidah-kaidah lain yang relevan.

Fungsi Kerangka Karangan
Berikut ini merupakan fungsi dari kerangka karangan :
a) Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis.
b) Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan.
c) Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting.

Sifat Karangan
Dibawah ini adalah sifat dari karangan,yaitu :
a) Manusiawi : ungkapan pemikiran manusia dengan tulisan yang hanya di miliki oleh manusia tersebut.
b) Pribadi : dalam proses menulis karangan dilakukan oleh satu orang dan hasil dari penulisan karangan tersebut adalah cerminan kepribadian seseorang.

Jenis-Jenis Karangan
Karangan berdasarkan tujuannya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yakni :
1) Deskripsi
Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut. tulisan yang tujuannya memberikan perincian atau detail tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh pada sentivitas dan imajinasi pembaca atau pendengar bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami langsung objek tersebut.
2) Narasi
Narasi merupakan karangan kisahan yang memaparkan terjadinya sesuatu peristiwa, baik peristiwa kenyataan, maupun peristiwa rekaan. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur.
3) Eksposisi
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.
4) Argumentasi
Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan dengan fakta sebagai alasan. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.
5) Persuasi
Karangan persuasi adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau membuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Pengarang mengharapkan adanya sikap motorik perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.

Golongan Karangan
Terdapat tiga golongan karangan, yaitu ilmiah, ilmiah populer, dan nonilmiah.
1) Karangan Ilmiah
Karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum yang ditulis menurut metodologi dan penulisan yang benar adalah pengertian karangan ilmiah.
Ciri-ciri karangan ilmiah yaitu:
a. Sistematis
b. Objektif
c. Cermat, tepat, dan benar
d.Tidak persuasif
e. Tidak argumentatif
f. Tidak emotif
g. Tidak mengejar keuntungan sendiri
h. Tidak melebih-lebihkan sesuatu
Bentuk karangan ilmiah dapat berupa makalah, usulan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi.

2) Karangan Ilmiah Populer
Karangan ilmiah populer atau semi ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang benar. Karangan jenis semi ilmiah biasa dinamai ilmiah populer.
Ciri-ciri karangan ilmiah populer :
a. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
b. Fakta yang disimpulkan subjektif
c. Gaya bahasa formal dan populer
d. Mementingkan diri penulis
e. Melebih-lebihkan sesuatu
f. Usulan-usulan bersifat argumentatif
g. Bersifat persuasif
Bentuk karangan semi ilmiah atau ilmiah populer yaitu artikel, editorial, opini, tips, reportase, feature, dan resensi buku.

3) Karangan Nonilmiah
Karangan nonilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Sumber tulisan bahasa nonilmiah dapat berupa sesuatu yang abstrak dan subjektif.
Ciri-ciri karangan nonilmiah:
a. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
b. Fakta yang disimpulkan subjektif
c. Gaya bahasa konotatif dan populer
d. Tidak memuat hipotesis
e. Penyajian dibarengi dengan sejarah
f. Bersifat imajinatif
g. Situasi didramatisir
h. Bersifat persuasif
Bentuk Karangan Non ilmiah yaitu dongeng, cerpen, puisi, novel, drama, dan roman.

Bahasa Karangan Ilmiah, Ilmiah Populer, dan Non Ilmiah
Bahasa dalam ragam ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia resmi. Ciri-ciri ragam resmi, yaitu menerapkan kesantunan ejaan (EYD), kesantunan diksi, kalimat, paragraf, menggunakan kata ganti pertama.
Berbeda dengan karangan ilmiah, bahasa dalam karangan semi ilmiah/ilmiah populer dan non ilmiah melonggarkan aturan, seperti menggunakan kata-kata yang bermakna konotasi dan figuratif, menggunakan istilah-istilah yang umum atau populer yang dipahami oleh semua kalangan, dan menggunakan kalimat yang kurang efektif seperti pada karya sastra.


Sumber :
id.wikipedia.org/wiki/Karangan
anissyafitri.blogspot.com/2014/04/teori-perbedaan-karangan.html
www.share-pdf.com/.../Pertemuan%202.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar