Selasa, 29 April 2014

(Tugas 3) Karangan Populer

Dampak Akibat Keseringan Begadang

Begadang menjadi salah satu kebiasaan yang sulit dihilangkan bagi sebagian besar orang di dunia ini. Kebiasaan begadang umumnya dilakukan oleh para remaja dan kalangan yang sudah berumur atau dewasa. Berbagai macam alasan yang menyertainya, seperti dikejar deadline tugas yang menumpuk, mengobrol dengan sahabat dekat hingga larut malam maupun menyaksikan film favorit yang di tonton melalui televisi atau komputernya.
Begadang rutin tiap malam juga akan memperburuk kesehatan. Jangan pernah anggap remeh keadaan ini, karena kurang tidur dapat memengaruhi kehidupan seksual, daya ingat, kesehatan, penampilan, dan lain-lain sebagainya.

Berikut ini 10 hal yang terjadi akibat kurang tidur :
1)    Kecelakaan
Kurang tidur berdampak pada keselamatan kita setiap hari di jalan. Karena mengantuk dapat memperlambat waktu saat mengemudi, yang setara ketika mabuk saat menyetir. Sebuah penelitian yang dilakukan Lembaga Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika menunjukkan bahwa kelelahan merupakan penyebab 100.000 kecelakaan mobil dan 1.500 kematian selama setahun di AS. Korbannya orang di bawah umur 25 tahun.   Studi yang sama menunjukkan, jika Anda kurang tidur atau memiliki kualitas tidur yang rendah, maka hal itu dapat menyebabkan kecelakaan dan cedera saat bekerja. Dalam sebuah penelitian, pekerja yang mengeluh mengantuk berlebihan pada siang hari rentan terluka saat bekerja dan secara terus-menerus mengalami kecelakaan yang sama saat bekerja.
2)   Konsentrasi menurun
Tidur yang baik memainkan peran penting dalam berpikir dan belajar. Kurang tidur dapat memengaruhi banyak hal. Pertama, mengganggu kewaspadaan, konsentrasi, penalaran, dan pemecahan masalah. Hal ini membuat belajar menjadi sulit dan tidak efisien. Kedua, siklus tidur pada malam hari berperan dalam “menguatkan” memori dalam pikiran. Jika tidak cukup tidur, maka tidak akan mampu mengingat apa yang dipelajari dan dialami selama seharian.
3)   Masalah kesehatan serius
Gangguan tidur dan kurang tidur tahap kronis dapat membawa resiko seperti : penyakit jantung, serangan jantung, gagal jantung, detak jantung tidak teratur, tekanan darah tinggi, stroke, dan diabetes.
Menurut beberapa penelitian, 90 persen penderita insomnia (gangguan tidur yang ditandai dengan sulit tidur dan tetap terjaga sepanjang malam) juga mengalami risiko kesehatan serupa.
4)   Gairah seks menurun
Para ahli melaporkan, kurang tidur pada pria dan wanita menurunkan tingkat libido dan dorongan melakukan hubungan seksual. Hal ini dikarenakan energi terkuras, mengantuk, dan tensi yang meningkat.
5)   Menyebabkan depresi
Dalam studi tahun 1997, peneliti dari Universitas Pennsylvania melaporkan bahwa orang-orang yang tidur kurang dari 5 jam per hari selama tujuh hari menyebabkan stres, marah, sedih, kelelahan mental,dan gejala depresi. Gangguan tidur yang paling umum adalah insomnia, yang memiliki kaitan kuat dengan depresi. Dalam studi tahun 2007 yang melibatkan 10.000 orang terungkap bahwa pengidap insomnia 5 kali lebih rentan mengalami depresi. Insomnia dan tidak nafsu makan akibat depresi saling berhubungan. Kurang tidur memperparah gejala depresi dan depresi membuat sulit tidur. Sisi positifnya, pola tidur yang baik dapat membantu mengobati depresi.
6)   Memengaruhi kesehatan kulit
Kebanyakan orang mengalami kulit pucat dan mata bengkak setelah beberapa malam kurang tidur. Keadaan tersebut benar karena kurang tidur yang kronis dapat mengakibatkan kulit kusam, garis-garis halus pada wajah, dan lingkaran hitam di bawah mata. Bila tidak cukup tidur,maka tubuh melepaskan lebih banyak hormon stres atau kortisol. Dalam jumlah yang berlebihan, kortisol dapat memecah kolagen kulit atau protein yang membuat kulit tetap halus dan elastis. Kurang tidur juga dapat menyebabkan tubuh lebih sedikit mengeluarkan hormon pertumbuhan. Ketika kita masih muda, hormon pertumbuhan manusia mendorong pertumbuhan. Dalam hal ini, hormon tersebut membantu meningkatkan massa otot, menebalkan kulit, dan memperkuat tulang.  
7)   Pelupa
Pada tahun 2009, peneliti dari Amerika dan Perancis menemukan bahwa peristiwa otak yang disebut sharp wave ripples bertanggung jawab menguatkan memori pada otak. Peristiwa ini juga mentransfer informasi dari hipokampus ke neokorteks di otak, tempat kenangan jangka panjang disimpan. Sharp wave ripples kebanyakan terjadi pada saat tidur.
8)   Tubuh jadi melar
Jika mengabaikan efek kurang tidur, maka bersiaplah dengan ancaman kelebihan berat badan. Kurang tidur berhubungan dengan peningkatan rasa lapar dan nafsu makan, dan kemungkinan bisa menjadi obesitas. Menurut sebuah studi tahun 2004, hampir 30 persen dari orang-orang yang tidur kurang dari enam jam sehari cenderung menjadi lebih gemuk daripada mereka yang tidur tujuh sampai sembilan jam sehari.
Kurang tidur tak hanya merangsang nafsu makan. Hal ini juga merangsang hasrat menyantap makanan berlemak dan makanan tinggi karbohidrat.
9)   Meningkatkan risiko kematian
Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan pada 2007, mereka yang telah tidur kurang dari 5-7 jam sehari mengalami kenaikan risiko kematian akibat berbagai faktor. Bahkan kurang tidur meningkatkan dua kali lipat risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.
10)   Merusak penilaian terutama tentang tidur
Kurang tidur dapat memengaruhi penafsiran tentang peristiwa. Keadaan tubuh yang lemas membuat kita tidak bisa menilai situasi secara akurat dan bijaksana. Kurang tidur sangat rentan terhadap penilaian buruk ketika sampai pada saat menilai apa yang kurang terhadap sesuatu.
Spesialis mengenai tidur mengatakan, salah jika berpikir baik-baik saja meski kurang tidur karena di mana pun kita bekerja pada profesi apa pun, akan menjadi masalah besar bila tidak dapat menilai sesuatu dengan baik.
“Studi menunjukkan bahwa dari waktu ke waktu, orang-orang yang tidur selama 6 jam, bukannya 7 atau 8 jam sehari, mulai merasa bahwa mereka telah beradaptasi dengan keadaan kurang tidur. Mereka sudah terbiasa dengan hal itu,” kata Gehrman. “Tapi jika Anda melihat hasil tes kinerja dan kewaspadaan mental, nilai mereka terus memburuk. Hal itu menjelaskan bagaimana kurang tidur mengganggu aktivitas kita sehari-hari.”

Contoh di atas merupakan salah satu Tulisan Ilmiah Populer mengenai Dampak Akibat Keseringan Begadang. Isi artikel tersebut sangat mudah dipahami, karena menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Oleh karena itu, pembaca dapat mengambil inti dari bacaan tersebut dengan mudah dan juga bermanfaat untuk orang banyak.


Sumber :
http://www.doktergaul.com/blog/dampak-masalah-akibat-keseringan-begadang/4489.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar