Selasa, 18 Maret 2014

(Tugas 1) PENALARAN

Pengertian Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Proses menalar adalah pengamatan yang terbentuk dari proposisi yang sejenis,yang diketahui proposisi tersebut dianggap benar. Dalam penalaran,proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

Ciri-Ciri Penalaran
Ciri-ciri penalaran dibagi menjadi 2,yaitu :
1)  Adanya pola pikir yang secara luas disebut logika (penalaran merupakan suatu proses berpikir logis).
2) Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik.
Cara berpikir masyarakat dapat dibagi menjadi 2, yaitu : Analitik dan Non analitik. Sedangkan jika ditinjau dari hakekat usahanya, yaitu : Usaha aktif manusia dan apa yang diberikan.

Metode dalam Penalaran  
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.
1)  Penalaran deduktif (rasionalisme)
Penalaran Deduktif adalah cara berfikir yang bertolak dari pernyataan yang  bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus, dengan demikian kegiatan berfikir yang berlawanan dengan induksi. Penarikan kesimpulan secara deduktif ini menggunakan pola berpikir yang disebut silogisme. Silogisme terdiri atas dua pernyataan dan sebuah kesimpulan. Kedua pernyataan itu disebut premis mayor dan premis minor. Sedengkan kesimpulan diperoleh dengan penalaran deduktif dari kedua premis tersebut.
Contoh :
Semua kendaraan bermesin menggunakan bahan bakar bensin.
Motor adalah kendaraan bermesin.
>>Motor juga menggunakan bahan bakar bensin.
Kesimpulan yang diambil dalam penalaran deduktif ini hanya benar, bila kedua premis yang digunakan benar dan cara menarik kesimpulannya juga benar. Jika salah satu saja dari ketiga hal ini salah berarti kesimpulan yang diambil juga tidak benar.

2)  Penalaran induktif (empirisme)
Penalaran induktif adalah cara berfikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dari pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat khusus. Penalaran ini diawali dari kenyataan-kenyataan yang bersifat khusus dan terbatas lalu diakhiri dengan pernyataan yang  bersifat umum.
Contoh :
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
>>Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

Bentuk Penalaran
Bentuk-bentuk penalaran yang sering digunakan dalam keseharian berupa penalaran asosiatifdan skema dissosiatif.
1)  Penalaran asosiatif berbentuk penalaran yang memasukkan beberapa unsur penalaran dan mengevaluasi atau mengorganisasikan unsur yang lainnya.
jenis penalaran assosiatif tersebut tidaklah mutlak hanya berupa satu jenis penalaran, tetapi lebih mengarah pada kecenderungan, terutama pada unsur bukti dan pembuktiannya.
2)  Penalaran dissosiatif merupakan bentuk penalaran yang memisahkan atau mengurai unsur-unsur penalaran yang semula merupakan satu kesatuan .

Unsur atau Komponen Penalaran :
a.  Pernyataan atau asersi (assertion)
b.  Keyakinan (belief)
c.  Argumen (argument)


Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran
Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran dibagi 2,yaitu :
1)  Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
2)  Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis.

Hakikat Penalaran
Penalaran merupakan suatu kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran. Penalaran merupakan proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar