Jumat, 04 Oktober 2013

BERBAHASA INDONESIA DENGAN BAIK DAN BENAR




Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat penting di Negara Indonesia. Dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, berarti telah menjunjung tinggi bahasa persatuan seperti yang diikrarkan dalam sumpah pemuda.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya,mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan “bahasa Indonesia yang baik dan benar” mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang diucapkan bahasa yang baku.
Pemakaian bahasa Indonesia semakin hari semakin kacau. Tetapi tidak ada lembaga pemerintah atau masyarakat yang memberikan perhatian terhadap kekacauan ini.  
Sebagian besar masyarakat masih menggabungkan penggunaan bahasa daerah dengan bahasa Indonesia, terutama bahasa daerah dari tempatnya berasal. Kemunculan bahasa seorang anak berkaitan dengan bahasa pertama yang diperoleh dari orang terdekatnya atau dapat dikatakan orang tua yang mendasari latar belakang budaya anak tersebut. Selain itu, lingkungan tempat anak berkembang juga sangat mempengaruhi bahasa seorang anak.

Ada 5 ragam bahasa adalah sebagai berikut :
      1. Ragam beku (frozen): digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab suci, putusan pengadilan, dan upacara pernikahan.
      2. Ragam resmi (formal): digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato, rapat resmi, dan jurnal ilmiah.
      3. Ragam konsultatif (consultative): digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di pasar.
      4. Ragam santai (casual): digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab.
      5. Ragam akrab (intimate): digunakan di antara orang yang memiliki hubungan yang sangat akrab dan intim.

Ciri – ciri ragam bahasa baku adalah sebagai berikut :
1. Penggunaan kaidah tata bahasa normatif.
2. Penggunaan kata-kata baku.
3. Penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis. Ejaan yang kini berlaku dalam bahasa Indonesia adalah ejaan yang disempurnakan (EYD). Bahasa baku harus mengikuti aturan ini.

Fungsi berbahasa indonesia adalah sebagai berikut :
1. Pemersatu kebhinekaan rumpun dalam bahasa dengan mengatasi batas- batas kedaerahan sehingga mampu membangkitkan kesetiaan orang terhadap bahasa Indonesia.
2. Penanda kepribadian yang menyatakan identitas bangsa dalam pergaulan dengan bangsa lain.
3. Pembawa kewibawaan karena berpendidikan dan yang terpelajar.
4. Sebagai kerangka acuan tentang tepat tidaknya pemakaian bahasa sehingga memberi kesadaran adanya aturan baku dan layak dipatuhi.

Penyebab orang sudah jarang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah :
1. Terjadinya dwi bahasa
Bahasa daerah masih menjadi komunikasi resmi terutama pada masyarakat pedesaan sehingga rasa cinta terhadap bahasa Indonesia harus terkalahkan oleh bahasa daerah.
2. Terjadinya globalisasi
Dengan adanya bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, maka banyak orang menyelipkan bahasa Inggris dalam berbahasa. Contohnya di tempat- tempat umum sudah jarang sekali ditemukan plang yang berbahasa Indonesia. Semuanya hampir memilih menggunakan bahasa Inggris, misalnya, open untuk buka, closed untuk tutup, welcome untuk selamat datang, push untuk dorong, dan lain- lain.
Penguasaan bahasa Inggris yang baik dapat menjanjikan kedudukan, status sosial, dan tingkat ekonomi yang lebih baik daripada hanya menguasai bahasa Indonesia saja.
3. Munculnya bahasa gaul
Pemakaian bahasa Indonesia yang baik ndalam kehidupan sehari – hari mulai bergeser dan digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang lebih dikenal dengan “ bahasa gaul “. Bahkan dalam situasi resmi pun bahasa gaul kadang muncul sehingga mengakibatkan penggunaan bahasa Indonesia yang tidak baik dan tidak benar. Misalnya, gue ( aku, saya ), elo ( kamu ), emang gue pikirin ( aku tidak peduli ), bokap, nyokap ( ayah, ibu ), dan sebagainya.
4. Tidak memasyarakatnya bahasa Indonesia di kalangan remaja
5. Struktur bahasa Indonesia yang kurang dipahami
6. Kurangnya pengaplikasian bahasa Indonesia yang baik dan benar di lingkungan formal seperti sekolah.
7. Banyak orang yang menganggap bahasa Indonesia itu tidak modern.

Agar berbahasa Indonesia yang baik dan benar dapat digunakan dalam berkomunikasi di lingkungan masyarakat, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain sebagai berikut :
1. Menjadikan lembaga pendidikan sebagai basis pembinaan bahasa.
Pembelajaran bahasa Indonesia yang baik dan benar dimulai dari lingkungan rumah dan di sekolah mulai dari taman kanak- kanak sampai perguruan tinggi. Jika penggunaan bahasa yang baik dan benar sudah diterapkan sejak kecil di lingkungan formal, maka orang- orang akan berbahasa yang baik dan benar dalam berkomunikasi.
2. Perlunya pemahaman terhadap bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Perlu adanya kesesuaian antara bahasa yang dipakai dengan tempat berbahasa,agar orang mengetahui bagaimana berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Menjunjung tinggi bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan bahasa pertama dan utama di Negara Republik Indonesia. Bahasa daerah bertugas sebagai penunjang bahasa nasional, sumber bahan pembantu pengembangan bahasa nasional.

Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar harus sesuai dengan norma kemasyarakatan yang berlaku. Misalnya dalam situasi nonformal seperti di warung, di pasar, di rumah dan lain- lain hendaknya menggunakan bahasa Indonesia yang tidak terlalu terikat.
Sedangkan pada situasi formal seperti kuliah, seminar, rapat dan lain- lain, menggunakan bahasa Indonesia yang resmi dan formal serta memperhatikan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku, seperti kaidah ejaan, kaidah pembentukan kata, kaidah penyusunan kalimat dan kaidah penataan penalaran. Jika kaidah – kaidah bahasa kurang ditaati, maka pemakaian bahasa Indonesia tersebut tidak benar atau tidak baku. Jadi, berbahasa Indonesia yang baik dan benar adalah pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan juga mengikuti kaidah bahasa yang benar.

Contoh menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar :
Dalam kehidupan sehari-hari :
  • Apakah kamu ingin makan nasi sekarang?
  • Apa yang kamu lakukan terhadap jono?
Contoh lain dari pada Undang-undang dasar antara lain :
Undang-undang dasar 1945 pembukaan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perkeadilan.
Dari beberapa kalimat dalam undang-undang tersebut menunjukkan  bahasa yang sangat baku, dan merupakan pemakaian bahasa secara baik dan benar.
Contoh lain dalam tawar-menawar, misalnya, pemakaian ragam baku akan menimbulkan kegelian, keheranan, atau kecurigaan. Akan sangat ganjil bila dalam tawar -menawar dengan tukang sayur atau tukang becak kita memakai bahasa baku seperti ini.
(1)   Berapakah Ibu mau menjual baju ini?
(2)   Apakah Bang Ojek bersedia mengantar saya ke Itc Cempaka Mas dan berapa ongkosnya?

Misalkan perbedaan dari bahasa indonesia yang benar dengan bahasa gaul
Bahasa Indonesia
Bahasa Gaul (informal)
Aku, Saya
Gue
Kamu
Elo
Di masa depan
kapan-kapan
Apakah benar?
Emangnya bener?
Tidak
Gak
Tidak Peduli
Emang gue pikirin!

Dari contoh diatas perbedaan antara bahasa yang baku dan non baku  dapat terlihat dari pengucapan dan dari tata cara penulisannya. Bahasa indonesia baik dan benar merupakan bahasa yang mudah dipahami,  bentuk bahasa baku yang sah agar secara luas masyarakat indonesia berkomunikasi menggunakan bahasa nasional.
Bunyi alenia ketiga dalam ikrar sumpah pemuda itu jelas bahwa yang menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia. Kita sebagai bagian bangsa Indonesia sudah selayaknya menjunjung tinggi bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. 




Sumber:
http://tomat1610.blogspot.com/2012/02/pentingnya-berbahasa-indonesia-dengan.html#ixzz2gjgx1hHs


Tidak ada komentar:

Posting Komentar