Pengertian
Karangan
Karangan merupakan karya tulis dari hasil
kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan,ide,pikirian yang disampaikan melalui
bahasa tulis kepada pembaca yang mudah dipahami.
Tahapan Menyusun Kerangka Karangan
a. Mencatat
gagasan
b. Mengatur
urutan gagasan
c. Memeriksa
kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab
d. Membuat
kerangka yang terperinci dan lengkap
e. Mengembangkan kerangka karangan
Kerangka Karangan
Kerangka
karangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu
karangan yang akan digarap (Keraf, 1994: 149). Adapun langkah-langkah untuk
menyusun karangan tersebut, yaitu sebagai berikut :
1)
Menentukan tema dan judul
Tema adalah
pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan dan menyangkut pada
permasalahan yang diangkat. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala
karangan, dan lebih pada penjelasan awal isi karangan yang akan ditulis.
2)
Mengumpulkan bahan
Sebelum
menulis diperlukan bahan untuk menunjukkan eksistensi tulisan seperti
mengumpulkan ide dan inovasi. Banyak cara mengumpulkannya, masing-masing
penulis mempunyai cara sesuai dengan tujuan penulisannya.
3)
Menyeleksi bahan
Setelah ada
bahan maka perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan.
Polanya melalui klarifikasi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan
sistematis.
4) Membuat
kerangka karangan
Kerangka
karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang
lebih fokus dan terukur. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang
sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
Ciri-Ciri Karangan yang Baik
Menurut
Tarigan (1985:6) karangan yang baik adalah karangan yang mencerminkan kemampuan
pengarang untuk menggunakan nada yang serasi, karangan yang mencerminkan
pengarang mampu menyusun karangan secara utuh dan tidak samar-samar dan dapat
meyakinkan pembaca.
Berikut ini
merupakan ciri-ciri karangan yang baik, yaitu :
a) Jelas
Suatu
karangan harus mempunyai kejelasan agar karangan lebih mudah dipahami dan jelas
untuk dibaca oleh si pembaca.
b) Kesatuan
dan Organisasi
Kesatuan
tampak pada setiap kalimat penjelas yang logis dan mendukung ide utama
paragraf, sedangkan organisasi tampak dari posisi kalimat yang tepat pada
tempatnya dengan kata lain kalimat tersebut tersusun secara urut dan logis.
c) Ekonomis
Ciri ekonomis
berkaitan erat dengan soal koefisienan, baik waktu maupun tenaga. Kedua
koefisienan itu sangat diperlukan oleh pembaca di dalam menangkap isi yang
terkandung dalam sebuah karangan.
d) Pemakaian
bahasa yang dapat diterima
Pemakaian
bahasa sangat mempengaruhi tingkat kejelasan suatu karangan. Pemakaian bahasa
dalam suatu karangan harus mengikuti kaidah bahasa yang ada, baik menyangkut
kaidah pembentukan kalimat (sintaksis), kaidah pembentukan kata (morfologi),
kaidah ejaan yang berlaku, kaidah peristilahan maupun kaidah-kaidah lain yang
relevan.
Fungsi Kerangka Karangan
Berikut ini
merupakan fungsi dari kerangka karangan :
a)
Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis.
b)
Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan.
c) Membantu
menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting.
Sifat Karangan
Dibawah ini adalah sifat dari karangan,yaitu :
a) Manusiawi : ungkapan pemikiran manusia dengan tulisan yang hanya di miliki oleh manusia tersebut.
b) Pribadi : dalam proses menulis karangan dilakukan oleh satu orang dan hasil dari penulisan karangan tersebut adalah cerminan kepribadian seseorang.
a) Manusiawi : ungkapan pemikiran manusia dengan tulisan yang hanya di miliki oleh manusia tersebut.
b) Pribadi : dalam proses menulis karangan dilakukan oleh satu orang dan hasil dari penulisan karangan tersebut adalah cerminan kepribadian seseorang.
Jenis-Jenis Karangan
Karangan berdasarkan tujuannya dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis yakni :
1) Deskripsi
Karangan ini berisi gambaran mengenai
suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau
merasakan hal tersebut. tulisan yang tujuannya memberikan perincian atau detail
tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh pada sentivitas dan imajinasi
pembaca atau pendengar bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan, atau
mengalami langsung objek tersebut.
2) Narasi
Narasi merupakan karangan kisahan yang
memaparkan terjadinya sesuatu peristiwa, baik peristiwa kenyataan, maupun
peristiwa rekaan. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu
urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu
konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok
sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot
atau alur.
3)
Eksposisi
Karangan ini berisi uraian atau
penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan
tambahan bagi pembaca.Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik,
gambar atau statistik.
4)
Argumentasi
Karangan ini bertujuan membuktikan
kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan dengan fakta sebagai alasan. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca.
Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini
tersebut.
5)
Persuasi
Karangan persuasi adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca
agar mau membuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Pengarang
mengharapkan adanya sikap motorik perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai
dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
Golongan
Karangan
Terdapat tiga golongan karangan, yaitu ilmiah, ilmiah
populer, dan nonilmiah.
1) Karangan
Ilmiah
Karangan ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta umum yang ditulis menurut metodologi dan
penulisan yang benar adalah pengertian karangan ilmiah.
Ciri-ciri
karangan ilmiah yaitu:
a. Sistematis
b. Objektif
c. Cermat,
tepat, dan benar
d.Tidak
persuasif
e. Tidak
argumentatif
f. Tidak emotif
g. Tidak mengejar
keuntungan sendiri
h. Tidak
melebih-lebihkan sesuatu
Bentuk karangan ilmiah dapat berupa makalah, usulan
penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi.
2) Karangan
Ilmiah Populer
Karangan ilmiah
populer atau semi ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta
pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang benar. Karangan jenis
semi ilmiah biasa dinamai ilmiah populer.
Ciri-ciri
karangan ilmiah populer :
a. Ditulis
berdasarkan fakta pribadi
b. Fakta yang
disimpulkan subjektif
c. Gaya bahasa
formal dan populer
d. Mementingkan
diri penulis
e. Melebih-lebihkan
sesuatu
f. Usulan-usulan
bersifat argumentatif
g. Bersifat
persuasif
Bentuk karangan
semi ilmiah atau ilmiah populer yaitu artikel, editorial, opini, tips,
reportase, feature, dan resensi buku.
3) Karangan
Nonilmiah
Karangan
nonilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan
pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Sumber tulisan bahasa nonilmiah dapat
berupa sesuatu yang abstrak dan subjektif.
Ciri-ciri
karangan nonilmiah:
a. Ditulis
berdasarkan fakta pribadi
b. Fakta yang
disimpulkan subjektif
c. Gaya bahasa
konotatif dan populer
d. Tidak memuat
hipotesis
e. Penyajian
dibarengi dengan sejarah
f. Bersifat
imajinatif
g. Situasi
didramatisir
h. Bersifat
persuasif
Bentuk Karangan
Non ilmiah yaitu dongeng, cerpen, puisi, novel, drama, dan roman.
Bahasa Karangan Ilmiah, Ilmiah Populer, dan Non Ilmiah
Bahasa dalam
ragam ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia resmi. Ciri-ciri ragam resmi,
yaitu menerapkan kesantunan ejaan (EYD), kesantunan diksi, kalimat, paragraf,
menggunakan kata ganti pertama.
Berbeda dengan
karangan ilmiah, bahasa dalam karangan semi ilmiah/ilmiah populer dan non ilmiah
melonggarkan aturan, seperti menggunakan kata-kata yang bermakna konotasi dan
figuratif, menggunakan istilah-istilah yang umum atau populer yang dipahami
oleh semua kalangan, dan menggunakan kalimat yang kurang efektif seperti pada
karya sastra.
Sumber :
id.wikipedia.org/wiki/Karangan
anissyafitri.blogspot.com/2014/04/teori-perbedaan-karangan.html
www.share-pdf.com/.../Pertemuan%202.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar