Dampak Akibat
Keseringan Begadang
Begadang menjadi
salah satu kebiasaan yang sulit dihilangkan bagi sebagian besar orang di dunia
ini. Kebiasaan begadang umumnya dilakukan oleh para remaja dan kalangan yang
sudah berumur atau dewasa. Berbagai macam alasan yang menyertainya, seperti
dikejar deadline tugas yang menumpuk, mengobrol dengan sahabat dekat hingga
larut malam maupun menyaksikan film favorit yang di tonton melalui televisi
atau komputernya.
Begadang rutin
tiap malam juga akan memperburuk kesehatan. Jangan pernah anggap remeh keadaan
ini, karena kurang tidur dapat memengaruhi kehidupan seksual, daya ingat,
kesehatan, penampilan, dan lain-lain sebagainya.
Berikut ini 10
hal yang terjadi akibat kurang tidur :
1)
Kecelakaan
Kurang tidur berdampak
pada keselamatan kita setiap hari di jalan. Karena mengantuk dapat memperlambat
waktu saat mengemudi, yang setara ketika mabuk saat menyetir. Sebuah penelitian
yang dilakukan Lembaga Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika
menunjukkan bahwa kelelahan merupakan penyebab 100.000 kecelakaan mobil dan
1.500 kematian selama setahun di AS. Korbannya orang di bawah umur 25
tahun. Studi yang sama menunjukkan, jika Anda kurang tidur atau
memiliki kualitas tidur yang rendah, maka hal itu dapat menyebabkan kecelakaan
dan cedera saat bekerja. Dalam sebuah penelitian, pekerja yang mengeluh
mengantuk berlebihan pada siang hari rentan terluka saat bekerja dan secara
terus-menerus mengalami kecelakaan yang sama saat bekerja.
2)
Konsentrasi menurun
Tidur yang baik
memainkan peran penting dalam berpikir dan belajar. Kurang tidur dapat
memengaruhi banyak hal. Pertama, mengganggu kewaspadaan, konsentrasi,
penalaran, dan pemecahan masalah. Hal ini membuat belajar menjadi sulit dan
tidak efisien. Kedua, siklus tidur pada malam hari berperan dalam “menguatkan”
memori dalam pikiran. Jika tidak cukup tidur, maka tidak akan mampu mengingat
apa yang dipelajari dan dialami selama seharian.
3)
Masalah kesehatan serius
Gangguan tidur dan kurang tidur tahap kronis dapat membawa resiko seperti : penyakit jantung, serangan jantung, gagal jantung, detak jantung tidak
teratur, tekanan darah tinggi, stroke, dan diabetes.
Menurut beberapa
penelitian, 90 persen penderita insomnia (gangguan tidur yang ditandai dengan
sulit tidur dan tetap terjaga sepanjang malam) juga mengalami risiko kesehatan
serupa.
4)
Gairah seks menurun
Para ahli
melaporkan, kurang tidur pada pria dan wanita menurunkan tingkat libido dan
dorongan melakukan hubungan seksual. Hal ini dikarenakan energi terkuras,
mengantuk, dan tensi yang meningkat.
5)
Menyebabkan depresi
Dalam studi
tahun 1997, peneliti dari Universitas Pennsylvania melaporkan bahwa orang-orang
yang tidur kurang dari 5 jam per hari selama tujuh hari menyebabkan stres,
marah, sedih, kelelahan mental,dan gejala depresi. Gangguan tidur yang
paling umum adalah insomnia, yang memiliki kaitan kuat dengan depresi. Dalam
studi tahun 2007 yang melibatkan 10.000 orang terungkap bahwa pengidap insomnia
5 kali lebih rentan mengalami depresi. Insomnia dan tidak nafsu makan akibat
depresi saling berhubungan. Kurang tidur memperparah gejala depresi dan depresi
membuat sulit tidur. Sisi positifnya, pola tidur yang baik dapat membantu
mengobati depresi.
6)
Memengaruhi kesehatan kulit
Kebanyakan orang
mengalami kulit pucat dan mata bengkak setelah beberapa malam kurang tidur.
Keadaan tersebut benar karena kurang tidur yang kronis dapat mengakibatkan
kulit kusam, garis-garis halus pada wajah, dan lingkaran hitam di bawah
mata. Bila tidak cukup tidur,maka tubuh melepaskan lebih banyak hormon
stres atau kortisol. Dalam jumlah yang berlebihan, kortisol dapat memecah
kolagen kulit atau protein yang membuat kulit tetap halus dan elastis. Kurang
tidur juga dapat menyebabkan tubuh lebih sedikit mengeluarkan hormon
pertumbuhan. Ketika kita masih muda, hormon pertumbuhan manusia mendorong
pertumbuhan. Dalam hal ini, hormon tersebut membantu meningkatkan massa otot,
menebalkan kulit, dan memperkuat tulang.
7)
Pelupa
Pada tahun 2009,
peneliti dari Amerika dan Perancis menemukan bahwa peristiwa otak yang disebut
sharp wave ripples bertanggung jawab menguatkan memori pada otak. Peristiwa ini
juga mentransfer informasi dari hipokampus ke neokorteks di otak, tempat
kenangan jangka panjang disimpan. Sharp wave ripples kebanyakan terjadi pada
saat tidur.
8)
Tubuh jadi melar
Jika mengabaikan
efek kurang tidur, maka bersiaplah dengan ancaman kelebihan berat badan. Kurang
tidur berhubungan dengan peningkatan rasa lapar dan nafsu makan, dan
kemungkinan bisa menjadi obesitas. Menurut sebuah studi tahun 2004, hampir 30
persen dari orang-orang yang tidur kurang dari enam jam sehari cenderung
menjadi lebih gemuk daripada mereka yang tidur tujuh sampai sembilan jam
sehari.
Kurang tidur tak
hanya merangsang nafsu makan. Hal ini juga merangsang hasrat menyantap makanan
berlemak dan makanan tinggi karbohidrat.
9)
Meningkatkan risiko kematian
Berdasarkan
hasil penelitian yang dipublikasikan pada 2007, mereka yang telah tidur kurang
dari 5-7 jam sehari mengalami kenaikan risiko kematian akibat berbagai faktor.
Bahkan kurang tidur meningkatkan dua kali lipat risiko kematian akibat penyakit
kardiovaskular.
10)
Merusak penilaian terutama tentang tidur
Kurang tidur
dapat memengaruhi penafsiran tentang peristiwa. Keadaan tubuh yang lemas
membuat kita tidak bisa menilai situasi secara akurat dan bijaksana. Kurang
tidur sangat rentan terhadap penilaian buruk ketika sampai pada saat menilai
apa yang kurang terhadap sesuatu.
Spesialis
mengenai tidur mengatakan, salah jika berpikir baik-baik saja meski kurang
tidur karena di mana pun kita bekerja pada profesi apa pun, akan menjadi
masalah besar bila tidak dapat menilai sesuatu dengan baik.
“Studi
menunjukkan bahwa dari waktu ke waktu, orang-orang yang tidur selama 6 jam,
bukannya 7 atau 8 jam sehari, mulai merasa bahwa mereka telah beradaptasi
dengan keadaan kurang tidur. Mereka sudah terbiasa dengan hal itu,” kata
Gehrman. “Tapi jika Anda melihat hasil tes kinerja dan kewaspadaan mental,
nilai mereka terus memburuk. Hal itu menjelaskan bagaimana kurang tidur
mengganggu aktivitas kita sehari-hari.”
Contoh di
atas merupakan salah satu Tulisan Ilmiah Populer mengenai Dampak Akibat
Keseringan Begadang. Isi artikel tersebut sangat mudah dipahami, karena
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Oleh karena itu, pembaca dapat
mengambil inti dari bacaan tersebut dengan mudah dan juga bermanfaat untuk
orang banyak.
http://www.doktergaul.com/blog/dampak-masalah-akibat-keseringan-begadang/4489.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar