Pengertian Penulisan Ilmiah
Penulisan Ilmiah
adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil
penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Atau definisi lain karya ilmiah
adalah laporan tertulis dan dipublikasi berdasarkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang
memenuhi kaidah dan etika keilmuan.
Penulisan ilmiah juga merupakan uraian atau laporan tentang kegiatan,
temuan atau informasi yang berasal dari data primer dan / atau sekunder, serta
disajikan untuk tujuan dan sasaran tertentu. Informasi yang berasal dari data
primer yaitu didapatkan dan dikumpulkan langsung dan belum diolah dari
sumbernya seperti tes, kuisioner, wawancara, pengamatan / observasi. Informasi
tersebut dapat juga berasal dari data sekunder yaitu telah dikumpulkan dan
diolah oleh orang lain, seperti melalui dokumen (laporan), hasil penalitian,
jurnal, majalah maupun buku.
Penalaran Ilmiah
Kemampuan
menalar yang membedakan manusia dari binatang. Kemampuan menalar ini merupakan
kekuatan manusia yang menyebabkan manusia mampu mengembangkan pengetahuan.
Binatang juga mempunyai pengetahuan tetapi hanya terbatas untuk bertahan hidup
(survival). Manusia mampu mengembangkan kemampuannya karena dua hal, yaitu
manusia mempunyai bahasa untuk berkomunikasi dan mampu menyampaikan informasi
atau pendapat. Dan yang ke-2 manusia mempunyai kemampuan berpikir menurut
kerangka berpikir tertentu.
Penalaran pada
hakikatnya adalah proses berpikir dalam rangka menarik kesimpulan atau
menemukan kebenaran.
Untuk melakukan
kegiatan penalaran analisis , maka kegiatan tersebut awalnya harus diisi dulu
oleh sebuah materi pengetahuan yang benar. Pengetahuan yang digunakan dalam
penalaran biasanya berdasarkan rasio ataupun fakta.
Penalaran ilmiah
dipakai untuk meningkatkan mutu ilmu dan teknologi. Penalaran ilmiah
menggunakan gabungan dari penalaran induktif dan deduktif.
Dalam hal ini
pula dibutuhkan sarana. Sarana dalam berpikir ilmiah pada
dasarnya ada tiga yakni :
a) Bahasa
ilmiah
b) Bahasa
logika dan matematika
c) Logika
dan statistika
Proses penalaran untuk menyusun Penulisan Ilmiah
Dalam pembahasan
ini akan di bahas proses penalaran digunakan untuk menyusun Penulisan Ilmiah. Ilmiah
adalah sesuatu yang didasarkan atas ilmu pengetahuan.
Kata ilmu
sendiri merupakan kata serapan dari bahasa Arab “ilm” yang berarti memahami,
mengerti, atau mengetahui. Dalam penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat
berarti memahami suatu pengetahuan.
Ada 4
Persyaratan Ilmiah, yakni:
1) Obyektif
Ilmu harus
memiliki obyek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat
hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Obyeknya dapat
bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam
mengkaji obyek, yang dicari adalah kebenaran.
2) Metodis
Upaya-upaya yang
dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam
mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara
tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran.
3) Sistematis
Dalam
perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu obyek, ilmu harus
terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk
suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan
rangkaian sebab akibat menyangkut obyeknya.
4) Universal
Kebenaran yang
hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat
tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180ยบ. Karenanya universal merupakan
syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar
ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam
mengingat obyeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat
universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.
Sebuah karya
tulis ilmiah harus memenuhi tiga syarat:
1. Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah
2. Langkah pengerjaannya dijiwai atau menggunakan metode ilmiah
3. Sosok tampilannya sesuai da telah memenuhi persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan.
1. Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah
2. Langkah pengerjaannya dijiwai atau menggunakan metode ilmiah
3. Sosok tampilannya sesuai da telah memenuhi persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan.
Dari pengertian
tersebut dapat diketahui bahwa penalaran menjadi bagian penting dalam proses
melahirkan sebuah penulisan ilmiah. Penalaran dimaksud adalah penalaran logis
yang mengesampingkan unsur emosi, sentimen pribadi atau sentimen kelompok. Oleh
karena itu, dalam menyusun penulisan ilmiah metode berpikir keilmuan yang
menggabungkan cara berpikir/penalaran induktif dan deduktif, sama sekali tidak
dapat ditinggalkan.
Metode berpikir
keilmuan sendiri selalu ditandai dengan adanya:
1. Argumentasi teoritik yang benar, sahih dan relevan
2. Dukungan fakta empirik
3. Analisis kajia yang mempertautkan antara argumentasi teoritik dengan fakta empirik terhadap permasalahan yang dikaji.
1. Argumentasi teoritik yang benar, sahih dan relevan
2. Dukungan fakta empirik
3. Analisis kajia yang mempertautkan antara argumentasi teoritik dengan fakta empirik terhadap permasalahan yang dikaji.
Unsur Penalaran Penulisan Ilmiah
Unsur Penalaran
Penulisan Ilmiah adalah sebagai berikut:
1) Topik
Ide sentral
dalam bidang kajian tertentu yang spesifik dan berisi sekurang-kurangnya dua
variabel.
2) Dasar
pemikiran, pendapat, atau fakta
Dirumuskan dalam
bentuk proposisi yaitu kalimat pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya
atau kesalahannya.
3) Proposisi
mempunyai beberapa jenis, antara lain:
(a) Proposisi
empirik yaitu proposisi berdasarkan fakta.
(b) Proposisi
mutlak yaitu pembenaran yang tidak memerlukan pengujian untuk menyatakan
benar atau salahnya.
(c) Proposisi
hipotetik yaitu persyaratan huungan subjek dan predikat yang harus
dipenuhi.
(d) Proposisi
kategoris yaitu tidak adanya persyaratan hubungan subjek dan predikat.
(e) Proposisi
positif universal yiatu pernyataan positif yang mempunyai kebenaran mutlak.
(f) Proposisi
positif parsial yaitu pernyataan bahwa sebagian unsur pernyataan tersebut
bersifat positif.
(g) Proposisi
negatif universal, kebalikan dari proposisi positif universal.
(h) Proposisi
negatif parsial, kebalikan dari proposisi negatif parsial.
4) Proses
berpikir ilmiah
Kegiatan yang
dilakukan secara sadar, teliti, dan terarah menuju suatu kesimpulan.
5) Logika
Metode pengujian
ketepatan penalaran, penggunaan argumen (alasan), argumentasi (pembuktian),
fenomena, dan justifikasi (pembenaran).
6) Sistematika
Seperangkat
proses atau bagian-bagian atau unsur-unsur proses berpikir ke dalam suatu
kesatuan.
7) Permasalahan
Pertanyaan yang
harus dijawab (dibahas) dalam karangan.
8) Variabel
Unsur satuan
pikiran dalam sebuah topik yang akan dianalisis.
9) Analisis
(pembahasan, penguraian)
Dilakukan dengan
mengidentifikasi, mengklasifikasi, mencari hubungan (korelasi), membandingkan,
dan lain-lain.
10) Pembuktian
(argumentasi)
Proses
pembenaran bahwa proposisi itu terbukti kebenarannya atau kesalahannya.
Pembuktian ini harus disertai dukungan yang berupa: metode analisis baik yang
bersifat manual maupun yang berupa software. Selain itu, pembuktian didukung
pula dengan data yang mencukupi, fakta, contoh, dan hasil analisis yang akurat.
11) Hasil
Akibat yang
ditimbulkan dari sebuah analisis induktif atau deduktif.
12) Kesimpulan
(simpulan)
Penafsiran atas
hasil pembahasan, dapat berupa implikasi atau inferensi.
KETERKAITAN PENALARAN DALAM PROSES PENULISAN ILMIAH
Suatu karangan
sesederhana apapun akan mencerminkan kualitas penalaran seseorang. Penalaran
itu akan tampak dalam pola pikir penyusuan karangan itu sendiri. Penalaran
dalam suatu karangan ilmiah mencakup 5 aspek. Kelima aspek tersebut adalah :
A. Aspek
keterkaitan
Aspek
keterkaitan adalah hubungan antar bagian yang satu dengan yang lain dalam suatu
karangan. Artinya, bagian-bagian dalam karangan ilmiah harus berkaitan satu
sama lain. Pada pendahuluan misalnya, antara latar belakang masalah,rumusan
masalah,tujuan dan manfaat harus berkaitan. Rumusan masalah juga harus
berkaitan dengan bagian landasan teori, pembahasan, dan dengan kesimpulan.
B. Aspek
urutan
Aspek urutan
adalah pola urutan tentang sesuatu yang harus didahulukan/ditampilkan kemudian
(dari hal yang paling mendasar ke hal yang bersifat pengembangan). Suatu
karangan ilmiah harus mengikuti urutan pola pikir tertentu. Pada bagian
Pendahuluan,dipaparkan dasar-dasar berpikir secara umum. Landasan teori
merupakan paparan kerangka analisis yang akan dipakai untuk membahas. Baru
setelah itu persoalan dibahas secara detail dan lengkap. Di akhir pembahasan
disajikan kesimpulan atas
pembahasan
sekaligus sebagai penutup karangan ilmiah
C. Aspek
argumentasi
Yaitu bagaimana
hubungan bagian yang menyatakan fakta, analisis terhadap fakta,pembuktian suatu
pernyataan, dan kesimpulan dari hal yang telah dibuktikan. Hampir sebagian
besar isi karangan ilmiah menyajikan argumen-argumen mengapa masalah tersebut
perlu dibahas (pendahuluan), pendapat-pendapat/temuan-temuan dalam analisis
harus memuat argumen-argumen yang lengkap dan mendalam.
D. Aspek
teknik penyusunan
Yaitu bagaimana
pola penyusunan yang dipakai, apakah digunakan secara konsisten. Karangan
ilmiah harus disusun dengan pola penyusunan tertentu, dan teknik ini bersifat
baku dan universal.
E. Aspek
bahasa
Karangan ilmiah
disusun dengan bahasa yang baik, benar dan ilmiah. Penggunaan
bahasa yang
tidak tepat justru akan mengurangi kadar keilmiahan suatu karya sastra
lebih-lebih untuk karangan ilmiah akademis.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar