Bahasa
Indonesia adalah bahasa yang sangat penting di Negara Indonesia. Dengan
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, berarti telah menjunjung
tinggi bahasa persatuan seperti yang diikrarkan dalam sumpah pemuda.
Berbahasa Indonesia
dengan baik dan benar dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan
sasarannya,mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan “bahasa Indonesia yang
baik dan benar” mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan
kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang diucapkan bahasa yang baku.
Pemakaian bahasa
Indonesia semakin hari semakin kacau. Tetapi tidak ada lembaga pemerintah atau
masyarakat yang memberikan perhatian terhadap kekacauan ini.
Sebagian
besar masyarakat masih menggabungkan penggunaan bahasa daerah dengan bahasa
Indonesia, terutama bahasa daerah dari tempatnya berasal. Kemunculan bahasa
seorang anak berkaitan dengan bahasa pertama yang diperoleh dari orang
terdekatnya atau dapat dikatakan orang tua yang mendasari latar belakang budaya
anak tersebut. Selain itu, lingkungan tempat anak berkembang juga sangat
mempengaruhi bahasa seorang anak.
Ada 5 ragam
bahasa adalah sebagai berikut :
1. Ragam beku (frozen):
digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan
seperti pada kitab suci, putusan pengadilan, dan upacara pernikahan.
2. Ragam resmi (formal):
digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato, rapat resmi, dan jurnal
ilmiah.
3. Ragam konsultatif (consultative):
digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau pertukaran
informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di pasar.
4. Ragam santai (casual):
digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang yang belum
tentu saling kenal dengan akrab.
5. Ragam akrab (intimate):
digunakan di antara orang yang memiliki hubungan yang sangat akrab dan intim.
Ciri – ciri
ragam bahasa baku adalah sebagai berikut :
1. Penggunaan
kaidah tata bahasa normatif.
2.
Penggunaan kata-kata baku.
3. Penggunaan
ejaan resmi dalam ragam tulis. Ejaan yang kini berlaku dalam bahasa Indonesia
adalah ejaan yang disempurnakan (EYD). Bahasa baku harus mengikuti aturan ini.
Fungsi
berbahasa indonesia adalah sebagai berikut :
1. Pemersatu kebhinekaan rumpun dalam bahasa dengan mengatasi batas- batas kedaerahan sehingga mampu membangkitkan kesetiaan orang terhadap bahasa Indonesia.
2. Penanda kepribadian yang menyatakan identitas bangsa dalam pergaulan dengan bangsa lain.
3. Pembawa kewibawaan karena berpendidikan dan yang terpelajar.
4. Sebagai kerangka acuan tentang tepat tidaknya pemakaian bahasa sehingga memberi kesadaran adanya aturan baku dan layak dipatuhi.
1. Pemersatu kebhinekaan rumpun dalam bahasa dengan mengatasi batas- batas kedaerahan sehingga mampu membangkitkan kesetiaan orang terhadap bahasa Indonesia.
2. Penanda kepribadian yang menyatakan identitas bangsa dalam pergaulan dengan bangsa lain.
3. Pembawa kewibawaan karena berpendidikan dan yang terpelajar.
4. Sebagai kerangka acuan tentang tepat tidaknya pemakaian bahasa sehingga memberi kesadaran adanya aturan baku dan layak dipatuhi.
Penyebab orang sudah jarang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah :
1. Terjadinya dwi bahasa
Bahasa daerah masih menjadi komunikasi resmi terutama pada masyarakat pedesaan sehingga rasa cinta terhadap bahasa Indonesia harus terkalahkan oleh bahasa daerah.
2. Terjadinya globalisasi
Dengan adanya bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, maka banyak orang menyelipkan bahasa Inggris dalam berbahasa. Contohnya di tempat- tempat umum sudah jarang sekali ditemukan plang yang berbahasa Indonesia. Semuanya hampir memilih menggunakan bahasa Inggris, misalnya, open untuk buka, closed untuk tutup, welcome untuk selamat datang, push untuk dorong, dan lain- lain.
Penguasaan bahasa Inggris yang baik dapat menjanjikan kedudukan, status sosial, dan tingkat ekonomi yang lebih baik daripada hanya menguasai bahasa Indonesia saja.
3. Munculnya bahasa gaul
Pemakaian bahasa Indonesia yang baik ndalam kehidupan sehari – hari mulai bergeser dan digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang lebih dikenal dengan “ bahasa gaul “. Bahkan dalam situasi resmi pun bahasa gaul kadang muncul sehingga mengakibatkan penggunaan bahasa Indonesia yang tidak baik dan tidak benar. Misalnya, gue ( aku, saya ), elo ( kamu ), emang gue pikirin ( aku tidak peduli ), bokap, nyokap ( ayah, ibu ), dan sebagainya.
4. Tidak memasyarakatnya bahasa Indonesia di kalangan remaja
5. Struktur bahasa Indonesia yang kurang dipahami
6. Kurangnya pengaplikasian bahasa Indonesia yang baik dan benar di lingkungan formal seperti sekolah.
7. Banyak
orang yang menganggap bahasa Indonesia itu tidak modern.
Agar
berbahasa Indonesia yang baik dan benar dapat digunakan dalam berkomunikasi di
lingkungan masyarakat, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain
sebagai berikut :
1.
Menjadikan lembaga pendidikan sebagai basis pembinaan bahasa.
Pembelajaran bahasa Indonesia yang baik dan benar dimulai dari lingkungan rumah dan di sekolah mulai dari taman kanak- kanak sampai perguruan tinggi. Jika penggunaan bahasa yang baik dan benar sudah diterapkan sejak kecil di lingkungan formal, maka orang- orang akan berbahasa yang baik dan benar dalam berkomunikasi.
2. Perlunya pemahaman terhadap bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Pembelajaran bahasa Indonesia yang baik dan benar dimulai dari lingkungan rumah dan di sekolah mulai dari taman kanak- kanak sampai perguruan tinggi. Jika penggunaan bahasa yang baik dan benar sudah diterapkan sejak kecil di lingkungan formal, maka orang- orang akan berbahasa yang baik dan benar dalam berkomunikasi.
2. Perlunya pemahaman terhadap bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Perlu adanya
kesesuaian antara bahasa yang dipakai dengan tempat berbahasa,agar orang
mengetahui bagaimana berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Menjunjung tinggi bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan bahasa pertama dan utama di Negara Republik Indonesia. Bahasa daerah bertugas sebagai penunjang bahasa nasional, sumber bahan pembantu pengembangan bahasa nasional.
3. Menjunjung tinggi bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan bahasa pertama dan utama di Negara Republik Indonesia. Bahasa daerah bertugas sebagai penunjang bahasa nasional, sumber bahan pembantu pengembangan bahasa nasional.
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar harus sesuai dengan norma kemasyarakatan yang berlaku. Misalnya dalam situasi nonformal seperti di warung, di pasar, di rumah dan lain- lain hendaknya menggunakan bahasa Indonesia yang tidak terlalu terikat.
Sedangkan pada situasi formal seperti kuliah, seminar, rapat dan lain- lain, menggunakan bahasa Indonesia yang resmi dan formal serta memperhatikan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku, seperti kaidah ejaan, kaidah pembentukan kata, kaidah penyusunan kalimat dan kaidah penataan penalaran. Jika kaidah – kaidah bahasa kurang ditaati, maka pemakaian bahasa Indonesia tersebut tidak benar atau tidak baku. Jadi, berbahasa Indonesia yang baik dan benar adalah pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan juga mengikuti kaidah bahasa yang benar.
Dalam
kehidupan sehari-hari :
- Apakah kamu ingin makan nasi sekarang?
- Apa yang kamu lakukan terhadap jono?
Contoh lain
dari pada Undang-undang dasar antara lain :
Undang-undang
dasar 1945 pembukaan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa
dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perkeadilan.
Dari
beberapa kalimat dalam undang-undang tersebut menunjukkan bahasa yang
sangat baku, dan merupakan pemakaian bahasa secara baik dan benar.
Contoh lain
dalam tawar-menawar, misalnya, pemakaian ragam baku akan menimbulkan kegelian,
keheranan, atau kecurigaan. Akan sangat ganjil bila dalam tawar -menawar dengan
tukang sayur atau tukang becak kita memakai bahasa baku seperti ini.
(1)
Berapakah Ibu mau menjual baju ini?
(2)
Apakah Bang Ojek bersedia mengantar saya ke Itc Cempaka Mas dan berapa
ongkosnya?
Misalkan
perbedaan dari bahasa indonesia yang benar dengan bahasa gaul
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Gaul (informal)
|
Aku, Saya
|
Gue
|
Kamu
|
Elo
|
Di masa depan
|
kapan-kapan
|
Apakah benar?
|
Emangnya bener?
|
Tidak
|
Gak
|
Tidak Peduli
|
Emang gue pikirin!
|
Dari contoh
diatas perbedaan antara bahasa yang baku dan non baku dapat terlihat dari
pengucapan dan dari tata cara penulisannya. Bahasa indonesia baik dan benar
merupakan bahasa yang mudah dipahami, bentuk bahasa baku yang sah agar
secara luas masyarakat indonesia berkomunikasi menggunakan bahasa nasional.
Bunyi alenia
ketiga dalam ikrar sumpah pemuda itu jelas bahwa yang menjadi bahasa persatuan
bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia. Kita sebagai bagian bangsa Indonesia
sudah selayaknya menjunjung tinggi bahasa Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari.
Sumber: http://tomat1610.blogspot.com/2012/02/pentingnya-berbahasa-indonesia-dengan.html#ixzz2gjgx1hHs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar